Ethernet
Ethernet (bahasa Inggris: Ethernet)
adalah keluarga teknologi jejaring komputer untuk jaringan wilayah setempat
(LAN). Ethernet mulai merambah pasaran pada tahun 1980 dan dibakukan pada tahun
1985 sebagai IEEE 802.3. Eternet telah berhasil menggantikan kabel teknologi
LAN yang ikut bersaing lainnya.
Baku Ethernet terdiri dari beberapa
kabel dan sinyal yang beragam dari lapisan wujud OSI yang digunakan dengan Ethernet.
Ethernet 10BASE5 asli menggunakan kabel sesumbu sebagai sarana berkongsi
(shared medium). Kabel sesumbu kelak digantikan dengan pasangan berpilin dan
serat optik untuk penyambungannya dengan pusatan (hub) atau pengalih (switch).
Laju data secara berkala kian meningkat pula dari 10 megabit per detik hingga
mencapai 100 gigabit per detik.
Sistem perhubungan melalui Ethernet
membagi aliran data menjadi potongan-potongan pendek yang disebut sebagai
bingkai (frame). Setiap bingkai berisi alamat sumber dan tujuan, serta data
pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak
dan dihantarkan kembali. Sesuai dengan acuan OSI, Ethernet menyediakan layanan
sampai dengan lapisan taut data (data link layer).
Sejak perintisan awal, Ethernet telah
mempertahankan mutu keserasian antar-peranti (compatibility) yang cukup baik.
Fitur-fitur seperti alamat MAC 48-bit dan bentuk jadi bingkai Ethernet telah
mempengaruhi kaidah jejaring (network protocol) lainnya.
Selayang Pandang
Versi awal Xerox Ethernet dikeluarkan
pada tahun 1975 dan di desain untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan
2,94 megabit per detik melalui kabel sepanjang satu kilometer.
Desain tersebut menjadi sedemikian
sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation
(DEC) mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang banyak digunakan pada jaringan
komputer saat ini. Selain itu, terdapat standar Ethernet dengan kecepatan
100Mbps yang dikenal sebagai Fast Ethernet.
Asal Ethernet bermula dari sebuah
pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal
dengan nama "ALOHA". Universitas tersebut memiliki daerah geografis
kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang
tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet
akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802.
Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for
Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan
mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan
dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan
menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
Jenis - Jenis Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet
terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut :
§
10
Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan:
10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF).
§
100
Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan:
100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX).
§
1000
Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet
(standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
§
10000
Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Kecepatan
|
Standar
|
Spesifikasi IEEE
|
Nama
|
10 Mbit/detik
|
Ethernet
|
||
100 Mbit/detik
|
|||
1000 Mbit/detik
|
|||
10000 Mbit/detik
|
11mm/.ll
|
Cara Kerja
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan
fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model
referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam
frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi
jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya
secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus
half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi
tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit
Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol
akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk
menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu
melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi
Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum
"berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah
tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada
komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau
mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk
mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang
menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis
First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master
Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk
mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi
collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut
menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi
pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin
banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi
yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja
Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node,
umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari
bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi
masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan
segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
0 komentar:
Posting Komentar